Saturday, November 2, 2013
Browse »
home»
bernama
»
mantra
»
sakti
»
sugesti
»
terbaru
»
Mantra Sakti Bernama Sugesti terbaru
Mantra Sakti Bernama Sugesti terbaru
Kata sugesti sering kita dengar saat seseorang di hipnotis di sebuah acara televisi, “Sugesti diri anda, katakan jika ingin anda katakan, dan jangan katakan jika anda tidak ingin mengatakannya.” Lha koq saya jadi hafal gini ya? hehehe…
Menurut Mas Wiki, sugesti adalah kata serapan dari bahasa Inggris suggestion yang berarti suatu proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan atau prilaku orang lain. Dari sini bisa kita menarik benang merah tentang adanya hubungan sugesti dengan hipnotis atau hypnosis. Hypnosis sendiri berasal dari kata “hypnos” yang merupakan nama dewa tidur dalam mitologi Yunani. Tapi kondisi hypnotis tidak sama dengan tidur karena orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak mendengar suara-suara di sekitarnya. Sedangkan orang yang sedang dalam keadaan hyposis masih dapat mendengar dan merespon informasi yang diberikan kepadanya. Jelas bahwa sugesti erat hubungannya dengan hipnotis.
Tentu saja saya tidak akan membahas soal hipnotis di sini, tapi membahas tentang kesaktian sebuah mantra bernama sugesti. Kalau hipnotis itu orang lain yang memberikan sugesti kepada kita. Pertanyaannya, apakah sugesti hanya bisa diberikan orang lain untuk kita? Bisakah kita mensugesti diri kita sendiri dalam keadaan tertentu?
Pengalaman soal saktinya mantra bernama sugesti memang saya rasakan. Seperti saat saya belajar nyetir mobil, sebelumnya saya benar-benar nol soal penguasaan mengendarai kendaraan roda empat ini. Lha wong nggak punya mobil hehehe… Sekalinya beli mobil, hanya bisa memandangi dan duduk manis di dalamnya. Padahal waktu itu mobil nggak dipakai suami ke kantor, jadi nganggur deh di rumah. Tapi saya orangnya agak sedikit nekat, jadi saya bilang pada diri sendiri, ” Orang lain bisa masa sih saya nggak bisa.“
Berbekal ijin suami serta memintanya untuk menjadi instruktur, mulailah saya belajar mengendarai kendaraan roda empat yang awalnya hanya bisa saya pandangi. Satu jam sehari selama seminggu saya belajar nyetir bersama instruktur pribadi saya itu sampai akhirnya saya bisa. Suatu ketika saya terpaksa harus bawa mobil dan turun ke jalan sendiri (tanpa pendamping) tentu saja saya agak sedikit grogi dan ragu melakukan hal itu (lha baru seminggu belajarnya). Apa yang dikatakan suami pada saya, “Masa sih gitu takut, kamu kan udah bisa..” Sudah dibilangin begitu, gengsi dong saya kalau nggak bisa menerima tantangannya… hehehe…. Karena sudah ada modal sulutan tadi, mau tidak mau saya juga sugesti diri saya sendiri bahwa memang saya mampu untuk menaklukkan tantangan ini. Dan nyatanya memang saya bisa dan berteriak, Yes!! I can.. Kalau ini sih kelebihan energi, pake teriak-teriak segala hehehe…..
Hal yang lain yaitu saat saya terpaksa harus berjauhan dengan suami, ditinggal bertugas berbulan-bulan atau ditinggal training keluar negeri berminggu-minggu. Saya yang waktu itu tinggal perantauan yang notabene jauh dari orang tua dan keluarga besar tentu agak sedikit galau saat pertama kali jauh dari belahan jiwa saya itu (cieeee…). Apa saja harus saya kerjakan sendiri dari mulai urusan dapur, ngurus kebutuhan anak-anak, mendampingi mereka belajar sampai hal-hal yang berurusan dengan urusan laki-laki seperti memperbaiki pompa yang rusak, soal kelistrikan dan sebagainya. Seperti biasa kalau ada masalah, saya katakan pada diri saya bahwa saya itu BISA. Ada semacam tekad dalam diri bahwa pantang meminta bantuan orang lain sebelum saya mencobanya sendiri. Mantra Sakti Bernama Sugesti terbaru
Itu juga yang terjadi ketika saya harus meyiapkan segala sesuatu untuk pindah dari Pekanbaru (Riau) ke Kairo (Mesir). Saya lakukan semuanya sendiri karena kebetulan suami tidak bisa menjemput saya dan anak-anak ke Pekanbaru. Dari mulai urusan surat pindah sekolah anak-anak sampai urusan packing dan pergi ke Kairo sendiri untuk pertama kalinya bersama 3 orang anak plus barang-barang pindahan. Sempat merasa keteteran dan sedikit pesimis. Teman-teman, tetangga, saudara juga orang tua sempat meragukan kemampuan saya melewati ini semua dengan mulus tapi kata-kata SAYA BISA rupanya menjadi mantra sakti dan sugesti efektif yang membuat saya menjalaninya walaupun dengan sedikit kendala tanpa mengeluh.
Sakit pun ternyata bisa sembuh dengan sugesti. Eitttsss!! bukan berarti tidak perlu dokter loh. Kalau kita sakit lalu kita mengeluh rasanya badan kita yang sakit juga akan bertambah sakit. Coba kalau kita sugesti bahwa kita bisa sembuh, pasti pengobatan akan jadi efektif. Jadi sepertinya, sugesti adalah semacam suntikan untuk psikologis atau jiwa manusia. Dan ini salah satu menghindarkan kita dari yang namanya stress.
Menanamkan sugesti positif seperti ini ternyata menimbulkan energi yang luar biasa pada tubuh kita. Bukan saja sugesti dari orang lain tapi yang paling penting adalah sugesti dari dalam diri kita sendiri. Sugesti positif erat hubungannya dengan optimis dan positif thinking atau dalam bahasa Al-Qur’an disebut husnudzan. Berpikir positif, sugesti positif dan optimis terkait erat dengan kesehatan jiwa karena dapat mengubah keburukan menjadi sesuatu yang baik. Anak-anak juga harus diajarkan sugesti positif ini sejak dini, jangan biarkan mereka jadi anak manja, tidak yakin pada kemampuan serta selalu tergantung pada orang lain.
Jadi tunggu apa lagi…. hindari mengeluh dan sugesti diri anda dengan kata-kata positif.separty kata romy rafaeL
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment